Rabu, 14 Januari 2015

GUNUNG GUNTUR 2249 (Mahameru di Tanah Pasundan)

Gunung guntur memiliki ketinggian 2249 mdpl, terletak di sebelah barat kota garut, jawa barat.
Gunung guntur merupakan salah satu gunung paling aktif pada dekade 1800-an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsi gunung guntur pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya.

Rencana pendakian dadakan Ekspedisi PaGuCi "Switzerland Van Java" (papandayan, guntur, cikuray).
Ketiga gunung tersebut terletak di kota garut, berniat sekali daki 3 gunung terlampaui hehehe

Mulailah kuajak teman selingkungan, teman sekolah, sampai teman pengangguranpun tidak ada yang punya waktu, karena teman yang biasa menemaniku mendaki sedang ke 3726
Entah sibuk dengan pacarnya, selingkuhannya / teman homonya *ups

Sampailah muncul ide usang membuat pamflet ala kadarnya, berniat mendapat teman naik gunung bersama.
Ku posting di beberapa grup Kelompok Pecinta Alam, dll.
Alhamdulillah, aku mendapatkan teman baru
1.) Ade fatimah, 22 tahun asal Ciledug, Tangerang
2.) Akim, 23 tahun asal Ciputat, Tangsel
3.) Arsyadul muslihin, 22 tahun asal Bintaro, Tangsel

Mendapatkan kontak dan kamipun langsung mengatur strategi dari segi peralatan, logistik sampai dengan transportasi

Berhubung domisili kami di daerah Tangerang Selatan, Banten kamipun membuat Meeting Point di Perempatan Gaplek, kebetulan Pool Bus Primajasa pun hanya ± 200 meter dari Gaplek.

Kami naik jurusan Jakarta - Garut, turun dengan harga Rp.52.000,-
Pool Primajasa menyediakan Transportasi setiap jam
Mulai pukul 09:00 - 22:00 setiap harinya dan kami pun memilih jam terakhir karena mempunyai keunggulan yaitu perjalan sambil istirahat hehehe

04:30 kami pun turun di Pom Bensin Tanjung / Pelawangan, setelah beristirahat sejenak menyegarkan mata setelah bangun tidur kamipun bergegas membeli logistik di sebuah mini market.
Hak perutpun sudah terpenuhi dan guntur memanggil-manggil kami dengan pasirnya.

Menuju basecamp cukup jauh, ± 1 jam perjalan, 10 menit (naik truck) saat itu kami tidak lapor ke basecamp, karena truck tersebut melaju terus-menerus, melewati Desa Tarogong Kaler.
Di basecamp ada Bp. Nugraha & istrinya Ibu RT
Jika anda beruntung, anda akan mendapat tumpangan truck sampai dengan batas penambangan pasir, dengan memberi uang tumpangan se-ikhlasnya.

Setelah menumpang di truck pasir merasakan Off Road Adventure di kaki Gunung Guntur sampailah di batas pertambangan.

08:00 Start pendakian, melimpirlah kekanan, ikutilah tanda (pita merah) karena banyak track yang membuat anda cepat lelah.

Pos I
Curug citiis, setelah anda berguncang-guncang di truck pasir nikmatnya mandi di curug ini, sekalian mengambil perbekalan air yang terakhir, lebih nikmat mandinya pas turun yah hehehe

Pos II
Bayangan

Pos III
Pamulangan, namanya mirip dengan tempat lahirku yah hehehe
Di pos ini anda bisa bertemu dengan Mang Oded, Volunteer Gunung Guntur (kalo beruntung) dia biasa di Papandayan tapi sekarang menetap di Guntur

Lanjut berjalan track masih bersahabat, matahari sangat mencekam terasa di tepat belakang punggung, sampai melihat pohon untuk beristirahat, ternyata pohonnya di seberang Caldera.
Sungguh Fatamorgana, kemiringan mencapai 45 - 60 derajat.
Setelah 8 jam perjalan, kabut pun turun pelan-pelan sampai akhirnya turun pula hujan.
Kamipun tergesa-gesa dengan track kemiringan tersebut, cepat tanggap akhirnya Flysheet di ujung carrier ukuran 3x4 itupun cepat keluar dan kamipun berteduh di track dengan kemiringan 60 derajat.
Angin kencangpun selalu menghajar kami sampai air hujan pun terasa sangat sakit. Setelah hujan 1 jam, kabut pun perlahan pergi dan kami pun menuju Puncak 1 (Puncak Guntur) 10 menit perjalanan.

Disana terlihat beberapa tenda yang biasanya Pendaki bilang Guntur Gunung punya kamu, 1 tenda rombongan kamu aja maksudnya sebagian ada yang menelfon. Dan di Guntur ini mempunya banyak sinyal layaknya di Cikuray / Papandayan.

17:00 kami sampai di puncak 1 dan siap merakit tenda, sebagian ada yang memasak agar hemat waktu dan tenaga hehehe

Makan sudah, ngupi sudah, ngudut apalagi hehehe
Sampai pukul 20:00 aku pun masih memegang handphone "masih dapet RU" Update status ya engga HAHA

Lanjut botam, bobo tampan hehehe

06:00 sunrise pun menanti, butuh ±15 menit menuju puncak 2 (Kabuyutan)
Kamera tak lupa dikeluarkan dari tas
Dari puncak 2 terlihat
Puncak 3 - parukuyan
Puncak 4 - masigit
Kami tidak melanjutkan pendakian karena view disini juga indah

Setelah menikmati sunrise, kami pun turun kembali ke tenda dan memasak untuk amunisi turun

10:00 melihat ke track rasanya bingung mau lewat mana, yasudahlah pelan-pelan, perosotan sampai di pertambangan pasir 16:00
Mampir di basecamp, istirahat
Kebetulan ada rombongan sewa angkot untuk turun, kebetulan juga lewatin Terminal Guntur, sekalian ke Papadayan...

Tips mendaki Guntur:
Pakai gaiter, sepatu celana panjang & jangan asal turun karena Guntur berbentuk pasir berukuran besar, licin, dan terjal
Ingat kejadian di Gunung Semeru "Jangan Mau Mati Di Gunung"

Salam Lestari Pendaki Indonesia

Selasa, 23 Desember 2014

Blank75 adalah DEATH ZONE Gunung Semeru

Mengenal BLANK75, Zona Kematian yang Mengintai di Balik Keindahan Semeru

Blank 75 adalah istilah yg sering digunakan oleh personel SAR yang sering beroperasi di kawasan Gunung Semeru untuk menunjukkan suatu lokasi di gugusan lereng jurang Semeru untuk mencari ataupun mengevakuasi korban pendaki yg hilang ataupun tersesat selama pendakian ke Semeru.

Bisa dibilang kawasan Blank 75 adalah "DEATH ZONE"-nya jalur pendakian Semeru.
Gambaran medannya adalah lereng berpasir yg jalurnya putus (blank) karena dipisahkan oleh jurang yg dalamnya kira2 75 - 100meter, bahkan ada titik yang mempunyai kedalaman 200an meter. Makanya disebut Blank75.

Lokasinya yaitu kalo kita turun dari puncak Semeru, maka Blank 75 letaknya berada diluar jalur di sebelah kanan Arcopodo/kelik (dari arah puncak). Di sekitar batas vegetasi.

Kenapa dibilang Death Zone, karena berdasarkan modus dan kasus selama ini hilangnya pendaki yang turun dari arah puncak kemudian mengalami
disorientasi jalur, kebanyakan mereka melipir terlalu ke kanan dari jalur yg benar. Dan itu mengarah langsung ke Blank 75 tersebut.
Kita gak mau kan lagi enak-enaknya prosotan di pasir pas turun, tiba2 jalurnya terputus dan langsung ada jurang dalam yang menganga di depan kita dan kita gak
sempat ngerem. Bisa dipastikan wassalam.

Hampir semua pendaki yang dilaporkan hilang waktu turun dari puncak Semeru diketemukan di sekitaran Blank75 tersebut, entah diketemukan dalam kondisi hidup ataupun sudah menjadi mayat. Korban terakhir di Blank 75 ini adalah Alm.Andhika dari UGM yg ditemukan mayatnya di area Blank 75 ini beberapa waktu lalu. Setelah itu ada Bule dari USA yang juga nyasar di area tersebut tapi untung waktu diketemukan masih dalam keadaan hidup.
Bahkan pada saat SAR mengevakuasi jasad Andhika saat itu, tim SAR malah menemukan lagi 2 mayat (sudah menjadi kerangka) dari pendaki yg sebenarnya bukan menjadi target pencarian.

Kenapa area Blank 75 banyak memakan korban pendaki yang disorientasi waktu perjalanan turun dari puncak ? Menurut pengamatan karena waktu kita turun dari puncak Semeru melalui jalur berpasir itu, banyak pendaki yang tidak melakukan orientasi medan dengan memperhatikan patokan, karena Cemoro Tunggal sebagai tanda jalur yg benar pun kini telah hilang. Atau bisa jadi para pendaki tersebut keluar dari kawasan puncak tidak pada entry point dimana dia masuk karena jalur pasir saat turun dari puncak hampir terlihat sama.

Apabila pendaki tersebut melenceng di tengah jalur cerukan pasir yang benar,
kemungkinan besar mereka akan melenceng ke kanan dari jalur yang benar. Karena ke kanan relatif lebih gampang daripada melenceng ke kiri yg mempunyai struktur lereng lebih curam dan banyak "tebing pasir" yang tinggi2, sehingga kalo kita udah masuk ke cerukannya akan sangat sulit untuk keluar, apalagi jika kabut ikut menemani.
Mungkin pada saat kita di atas melencengnya cuma 1 meter dari jalur yg benar, tapi secara logika yg namanya kerucut, semakin ke bawah akan semakin jauh jarak selisihnya. Benar apa benar sodara2?

Pun misalnya pendaki yg telah tersesat tersebut jatuh/masuk ke area Blank 75 tersebut sebenarnya masih dalam keadaan hidup, besar kemungkinan survivor tersebut tidak bisa bertahan hidup lama, karena (sekali lagi) berdasarkan pengamatan, vegetasi di area tersebut tidak mendukung untuk kita melakukan survival. Ditambah lagi tidak ada sumber air dan kondisi cuaca dan suhu kawasan Semeru yang bisa dibilang extreme. Angin kencang dan suhu yang sangat dingin membekukan.

Jadi kalo boleh berpesan pada kawan2 sekalian yg mau naik semeru, sebisa mungkin berjalan dalam satu rombongan utuh pada saat turun dari puncak. Karena diperjalanan turun itulah resiko terbesar untuk tersesat karen disorientasi jalur.

Jadi tetap Waspada guys, dan jangan lupa selalu berdoa dimanapun kita berada 

Minggu, 14 Desember 2014

Kota Tangerang Selatan

Terima kasih anda telah mengunjungi blog ini, semoga bermanfaat bagi anda.

Kota Tangerang Selatan

Semboyan: Cerdas Modern Religius

Peta lokasi Tangerang Selatan

Koordinat: 6°17′20″LU 106°43′5″BT / 6,28889°LS 106,71806°BT

Negara Indonesia

Provinsi Banten

Hari jadi 26 November 2008

Dasar hukum UURI Nomor 51 Tahun 2008

Pemerintahan
 • Wali Kota, Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH
 • Wakil Wali Kota, Drs. H. Benyamin Davnie

Area
 • Total147.19 km2 (56.83 mil²)

Peringkat luas n/a

Populasi (2010)[1]
 • Total 1.290.322
 • Peringkat 11
 • Kepadatan 8,800/km2 (23,000/sq mi)
 • Peringkat n/a

Demografi
 • Suku bangsaBanten, Sunda, Betawi, Jawa, Tionghoa, dll.
 • AgamaIslam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha
 • BahasaIndonesia, Banten, Sunda, Jawa, Betawi, dll

Zona waktu WIB (UTC+7)

Kode telepon 021

Kecamatan 7

Kelurahan 49 kelurahan

5 desa

Situs webwww.tangerangselatankota.go.id

Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

Sejarah
Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ini masuk ke dalam Karesidenan Batavia dan mempertahankan karakteristik tiga etnis, yaitu suku Sunda, suku Betawi, dan Tionghoa.

Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Pada tahun 2000, beberapa tokoh dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.

Pada 27 Desember 2006, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Calon kota otonom ini terdiri atas tujuh kecamatan, yakni, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.

Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Endang Sujana, menetapkan Kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan secara aklamasi.

Komisi I DPRD Provinsi Banten membahas berkas usulan pembentukan Kota Tangerang mulai 23 Maret 2007. Pembahasan dilakukan setelah berkas usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke Dewan pada 22 Maret 2007.

Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah Kabupetan Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil pemekaran mandiri.

Geografis
Kota tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38' - 106'47’ Bujur Timur dan 06'13'30' - 06'22'30' Lintang Selatan.

Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat. Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarata, selain itu juga sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Kota Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.

Batas wilayah
Utara Kota Tangerang dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Selatan Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor dan Kota Depok)
Barat Kabupaten Tangerang
Timur Provinsi Jawa Barat (Kota Depok) dan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta

Topografi
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 (dua) bagian, yaitu :

Kemiringan antara 0 – 3% meliputi Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.
Kemiringan antara 3 – 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.

Geologi
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan atau workability yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan.

Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

Iklim
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang pada tahun 2010, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara berada disekitar 23,4°C – 34,2°C dengan temperatur udara minimum berada di bulan Oktober sebesar 23,4°C dan temperatur udara maksimum di bulan Februari yaitu sebesar 34,2°C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 264,4 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 154,9 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan sebanyak 19 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 Km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 Km/jam.

Pemerintahan
Kepala Daerah
HM. Shaleh MT, pejabat wali kota (24 Januari 2009—18 Juli 2010)
H. Eutik Suarta, S.H. pejabat wali kota (18 Juli 2010—24 Januari 2011)
Hidayat Djohari, penjabat wali kota (24 Januari 2011—20 April 2011)
Airin Rachmi Diany sebagai wali kota dan Benyamin Davnie sebagai wakil wali kota (petahana, sejak 20 April 2011)
Perwakilan
DPRD Kota Tangerang Selatan hasil Pemilu 2014 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

 Partai. Kursi
 Partai Golkar. 9
 PDI-P. 9
 Partai Gerindra. 7
 Partai Hanura. 6
 PKS. 5
 Partai NasDem. 3
 PKB. 3
 PAN. 3
 Partai Demokrat 3
 PPP. 2
 Total. 50

Pembagian administratif
Tangerang Selatan terdiri atas 7 kecamatan, yang dibagi lagi atas 49 kelurahan dan 5 desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008, Kota Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan:

Serpong dengan luas 2.404 Ha
Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha
Ciputat dengan luas 1.838 Ha
Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha
Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha
Pamulang dengan luas 2.682 Ha
Setu dengan luas 1.480 Ha

Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)Sunting
NOSKPD
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Pendidikan
4. Dinas Kesehatan
5. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
6. Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman
7. Dinas Pemuda dan Olahraga
8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
9. Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
10.Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
11. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
12. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
14. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
15. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
16. Inspektorat
17. Satuan Polisi Pamong Praja
18. Badan Lingkungan Hidup Daerah
19. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana
20. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
21. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
22. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
23. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
24. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
25. Kantor Arsip Daerah
26. Kantor Pemadam Kebakaran
27. Kantor Kebudayaan dan Pariwisata
28. Kantor Penanaman Modal Daerah
29. Kantor Perpustakaan Daerah
30. Rumah Sakit Umum Daerah
31. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
32. Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah
33. Kecamatan Serpong
34. Kecamatan Serpong Utara
35. Kecamatan Ciputat
36. Kecamatan Ciputat Timur
37. Kecamatan Pondok Aren
38. Kecamatan Pamulang
39. Kecamatan Setu

Perubahan nama jalan
Dulu-Kini
Jalan Pondok Betung Raya-Jalan Sultan Iskandar Muda
Jalan Raya Jombang-Jalan Haji Amir Machmud
Jalan Jelupang-Pondok Jagung-Jalan Letnan Jenderal S. Parman
Jalan Pondok Kacang-Parigi-Jalan Raya Tentara Pelajar
Jalan Ciater-Serua-Jalan Soeharto
Jalan Pagedangan-Serpong-Jalan Pajajaran
Jalan Akses Tol Pondok Aren-Jalan H.O.S. Tjokroaminoto
Jalan Cirendeu Raya-Jalan HMS. Minaredja, SH
Jalan Puspitek-Pamulang II-Jalan Veteran
Jalan Raya Serpong-Jalan Mahar Martanegara

Perekonomian
Perkembangan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882,05 Juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.787,17 Juta. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per kapita adalah sebesar Rp.5,042 Juta. Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada tahun 2007, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.863.517 sedangkan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.1.042.682. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Ciputat Timur yaitu sebesar Rp.1.678.739,29 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB sedangkan yang terkecil adalah Setu dengan Rp.71.045,74 Trilyun atau 1,35%.

Struktur Ekonomi
Berdasarkan data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan didominasi oleh sektor lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi (30,29%) dan perdagangan hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan dan jasa perusahaan (15,40%). Lima sektor lain masing-masing memberikan kontribusi di bawah 10%. Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi, perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih, dan konstruksi) memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian) hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya.

Daftar perguruan tinggi
Berikut nama-nama perguruan tinggi yang terdapat di Tangerang Selatan, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Perguruan tinggi negeri
Universitas Terbuka, Pondok Cabe
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir. H. Djuanda No. 95 Ciputat
Perguruan tinggi kedinasan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jl. Bintaro Utama Sektor V
Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jl. Pondok Betung Raya
Perguruan tinggi swasta
Institut Teknologi Indonesia, Jl. Raya Puspitek Serpong
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat
Universitas Pamulang
Universitas Pembangunan Jaya
Universitas Swiss German, BSD
Prasetiya Mulya Business School, Kampus Edutown BSD
Universitas Bina Nusantara, Alam Sutera
STIE Ahmad Dahlan di Jl H Juanda Ciputat
STIE Bisnis Indonesia di Jl. Pelayangan No. 99, Cilenggang Serpong Tangerang Selatan
STIE Paripurna di OTISTA Raya, Ciputat
Institut Ilmu Alquran, Jl. H. Juanda No. 70 Ciputat
AKPAR Nusantara Ciputat, Jl. Ir.H.Juanda No.68 Ciputat
AMIK BSI Serpong
AMIK BSI Pondok Aren
AMIK BSI Ciputat
AMIK Wahana Mandiri Pondok Cabe
Akademi Refraksi Optisi dan Optometry GAPOPIN, Jl. Pondok Aren Raya No.108A
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid
Sekolah Demokrasi Kota Tangerang Selatan, Komplek ITC Ruko Golden Road Blok C33 No 9 ITC BSD

Daftar sekolah menengah negeri
Berikut nama-nama sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang terdapat di Tangerang Selatan.

Sekolah menengah atas
Nama Sekolah-Alamat-NPSN
SMA Negeri 1 Tangerang Selatan-Ciputat-20603359
SMA Negeri 2 Tangerang Selatan-Setu-20613477
SMA Negeri 3 Tangerang Selatan-Pamulang-20603368
SMA Negeri 4 Tangerang Selatan-Ciputat Timur-20603270
SMA Negeri 5 Tangerang Selatan-Pondok Aren
SMA Negeri 6 Tangerang Selatan-Pamulang-20613768
SMA Negeri 7 Tangerang Selatan-Serpong Utara
SMA Negeri 8 Tangerang Selatan-Ciputat Timur
SMA Negeri 9 Tangerang Selatan-Ciputat-20613518
SMA Negeri 10 Tangerang Selatan-Ciputat
SMA Negeri 11 Tangerang Selatan-Ciputat
SMA Negeri 12 Tangerang Selatan-Serpong

Sekolah menengah pertama
SMP Negeri 1 Tangerang Selatan
SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
SMP Negeri 4 Tangerang Selatan
SMP Negeri 5 Tangerang Selatan
SMP Negeri 6 Tangerang Selatan
SMP Negeri 7 Tangerang Selatan
SMP Negeri 8 Tangerang Selatan
SMP Negeri 9 Tangerang Selatan
SMP Negeri 10 Tangerang Selatan
SMP Negeri 11 Tangerang Selatan
SMP Negeri 12 Tangerang Selatan
SMP Negeri 13 Tangerang Selatan
SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
SMP Negeri 15 Tangerang Selatan
SMP Negeri 16 Tangerang Selatan
SMP Negeri 17 Tangerang Selatan
SMP Negeri 18 Tangerang Selatan
SMP Negeri 19 Tangerang Selatan
SMP Negeri 20 Tangerang Selatan
SMP Negeri 21 Tangerang Selatan

Daftar rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan Jl. Raya Pajajaran, Pamulang
Eka Hospital Central Business District ( CBD) Lot IX BSD City Serpong
Rumah Sakit Omni Internasional Jl. Alam Sutera Boulevard Pondok Jagung
Rumah Sakit Internasional Bintaro Jl. MH. Thamrin Blok B3 No. 1 Sektor 7 Bintaro Jaya
RSIA Ichsan Medical Center Jl. Jombang Raya No 56 Bintaro Sektor IX
Rumah Sakit Medika - BSD City
Rumah Sakit Islam Asshobirin - Jl. Raya Serpong KM.11 Pondok Jagung
Rumah Sakit Sari Asih Ciputat - Jl. Otista Sasak Tinggi No. 3, Ciputat
Rumah Sakit Syarif Hidayatullah - Jl. Ir. H. Juanda No.95 Kec. Ciputat Telp. (021) 7493982
Rumah Sakit Hermina - Jl.Kertamukti Ciputat Timur
Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada - Pamulang
RSIA Buah Hati - Jl. Aria Putra Ciputat
RSIA Buah Hati - Jl. Siliwangi Pamulang
Daftar pusat perbelanjaanSunting
ITC BSD Jl. Pahlawan Seribu Serpong
Mall WTC Matahari Serpong Jl. Raya Serpong No. 39
BSD Junction Jl Pahlawan Seribu Serpong
Serpong Plaza Jl. Raya Serpong KM 7
Bintaro Plaza Jl. Bintaro Utama Sektor 3
Bintaro XChange Jl. Boulevard Bintaro Jaya, Sektor 7
Giant Hypermarket CBD Bintaro Jl. Boulevard Sektor 7
Carrefour CBD Bintaro Jl. Boulevard Sektor 7
Ramayana Ciputat Jl. Dewi Sartika
Superindo Supermarket Ciputat Jl. W.R. Supratman
Pamulang Square Jl. Siliwangi
Ramayana Pamulang Jl.Siliwangi
Superindo Supermarket Pamulang Jl.Siliwangi
Living World Alam Sutera Jl. Alam Sutera Boulevard Kav.21
Lotte Mall Bintaro Jl. Cut Meutia I
Giant Hypermarket Bintaro Jl. Boulevard Bintaro Jaya
Carrefour Pamulang Jl.Siliwangi
Carrefour Ciputat Jl. R.E. Martadinata
TIP-TOP Ciputat Jl. R.E. Martadinata
LotteMart Ciputat Jl.Ir H.Djuanda
Lotte Mall Bintaro Jl. M.H. Thamrin sektor 7
Ciputat Plaza Jl. Dewi Sartika
Mal Teraskota Jl. Pahlawan Seribu

Olahraga
Kota ini adalah markas dari klub sepak bola profesional divisi 3 PSSI yaitu Persitangsel.

Budaya
Palang Pintu
Jika ingin mencari identitas budaya di Kota Tangerang Selatan, palang pintu telah menjadi seni tradisional daerah. Kultur budaya betawi sudah kadung melekat dalam diri masyarakat di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.

Diiringi alunan musik gendang pencak, gendang dua set, kecrek, kempul, kemong, dua orang pendekar menunjukkan kemahirannya melalui pencak silat dalam setiap atraksi palang pintu. Menariknya atraksi pencat silat yg diperagakan umumnya menggunakan senjata tajam sejenis golok. Si jagoan atau pengawal tamu atau mempelai pria harus memenangi pertarungan tersebut. Budaya yang satu ini cenderung jenaka karena isi pantun dan aksi-aksi para pesilatnya.

Demi melestarikan seni budaya tradisional peninggalan nenek moyang di Kota Tangerang Selatan, seni palang pintu dapat mudah dijumpai di sanggar-sanggar atau perguruan pencak silat yang tetap mempertahankannya sebagai entitas budaya. Maka tak mengherankan bila di setiap kecamatan mempunyai kelompok yang biasa mempersembahkan seni palang pintu dalam sebuah acara. Baik itu acara hajatan warga atau pun acara resmi pemerintahan.

Pariwisata
Wisata kuliner
Harus diakui, perkembangan pesat wisata kuliner di Tangerang Selatan terjadi berkat pertumbuhan properti. Pengembang-pengembang tak hanya membangun rumah-rumah atau pemukiman, melainkan semacam kota-kota kecil. Pusat-pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, pendidikan, hingga urusan pangan sangat diperhatikan. Kaum urban di sekeliling pusat-pusat itu pun terus membengkak sehingga pasar potensial pun terbentuk.

Sampai pertengahan tahun 2011, di Tangerang Selatan terdapat 315 rumah makan yang tersebar di 7 kecamatan. Angka itu naik hampir separuhnya dari tahun 2010 yang tercatat hanya 200 rumah makan. Bisa jadi angka faktualnya kini sudah mencapai 500 rumah makan[5].

Beberapa tempat wisata kuliner tersebut adalah:

Mal Teraskota, Serpong pusat aneka kuliner dan hiburan
Bintaro 9 Walk pusat aneka kuliner di Bintaro Jaya Sektor IX
Warung Ngopi tempat nonkrong anak muda freewifi jl. surya kencana pamulang
Flavor Bliss Terletak di Alam Sutera Sebrang RS.Omni International
Fresh House Bakery Toko Roti & cake tanpa bahan pengawet. Jl. Surya kencana no.7 pamulang barat
Kampoeng Aer, Family Park, Alam Sutera[6]
Bintaro Entertainment X'nter, pusat aneka kuliner di Bintaro Jaya Sektor VII

Lokasi wisata
Wisata hutan kota Tanah Tingal Jl Merpati Raya No. 32 B, Sawah Baru, Jombang, Ciputat
Situ Gintung
Ocean Park di kawasan BSD City
Taman Kota 1 Dan 2 Di BSD City
Kampung Dongeng[7], Ciputat
Kampung Maen, Alam Sutera, Serpong
Kandang Jurang Doank, Komplek Pondok Sawah Indah
Puspiptek, Serpong
Beberapa makanan khas Tangerang Selatan di antaranya sayur besan, bir pletok, es blewah, putu mayang, jamur krispi, dan pecak gabus

Daftar perumahaan
Pamulang Permai 1 & 2, Pamulang
Pamulang Regency, Jl. Hj. Rean, Benda Baru - Pamulang, Tangerang Selatan
Perumahan Taman Fasco, Tangerang Selatan
Perumahan Batan Indah, Jl. Raya Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan
Perumahan Amarapura, Desa Kademangan, Setu, Tangerang Selatan
Bintaro Jaya sektor 2 s.d. sektor 9
Graha Bintaro
Graha Mas Serpong
Graha Raya
BSD City
Bukit Indah
Country Woods Jl. W.R. Supratman
Pondok Maharta
Pondok Safari, Jl Ceger Raya, Pondok Aren
Taman Mangu Indah, Jurangmangu Barat, Pondok Aren
Puri Serpong 1, Jl. Raya Puspiptek, Setu
Panorama Serpong, Jl. Raya Puspitek, Setu
Pondok Jurangmangu Indah atau PJMI, Pondok Aren
Puri Bintaro
Puri Bintaro Indah
Puri Serpong 2
Puri Bintaro Hijau
Bukit Dago
Griya Jakarta,Pamulang
Reni Jaya, Pamulang
Villa Dago, Pamulang
Villa Mutiara Serpong, Serpong Utara
Bukit Pamulang Indah, Pamulang
Pamulang Elok
Serpong Garden
La Verde, Serpong
Villa Bintaro Regency
Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat
Permata Bintaro
Alam Sutera, Serpong Utara (sebagian di kecamatan Pinang, Kota Tangerang)
Kembang Larangan, Jurangmangu Barat, Pondok Aren (sebagian besar di kecamatan Larangan, Kota Tangerang)
Pesona Serpong, Kademangan, Setu
Serpong City Paradise, Jl. Puspitek Raya Serpong
Griya Setu, Jl. Sarimulya, Setu
Pondok Payung Mas, Ciputat
Bukit Nusa Indah, Ciputat
Villa Jombang Baru, Ciputat
Nerada, Ciputat
Arinda I, Pondok Aren
Pondok Aren Indah/Arinda II, Pondok Aren
Villa Pamulang Mas I dan II, Pamulang
Sinar Pamulang Permai, Pamulang
Griya PPD, Pamulang permai II
Villa Dago Tol, Sarua, Ciputat
Serua Mansion, Sarua Indah, Ciputat
Alam Asri Kemuning, Kemuning IV, Pamulang Barat, Pamulang
Griya Asri Pamulang, Pamulang
Serpong Park, Serpong
Griya Serpong, Kademangan, Setu
Komplek Pertamina, Pondok Ranji

Sumber: Relly komaruzaman (wikipedia)